LintasMetro Official Mei 11, 2022. Permasalahan Sampah Yang kian Menjadi Masalah Dan Solusinya. LINTASMETRO.COM – Permasalahan Sampah Yang kian Menjadi Masalah Dan Solusinya Pembangunan sampah yang tidak diurus dengan baik, mengakibatkan masalah besar. Karena penumpukan sampah dan membuang sampah sembarangan ke ØPembangunan sarana fisik Poskesdes dapat dilaksanakan melalui berbagai cara, yaitu dengan urutan alternatif sebagai berikut: 1. Mengembangkan Pondok Bersalin Desa (Polindes) yang telah ada menjadi Poskesdes, 2. Memanfaatkan bangunan yang sudah ada, yaitu misalnya Balai RW, Balai Desa, Balai Pertemuan Desa, dan lain-lain. 3. DataBPS pada 2018 menunjukkan, hanya 885.077 petani yang berusia di bawah 25 tahun. Berkaitan dengan persoalan krisis regenerasi tenaga pertanian di desa, Cikarawang juga merupakan salah satu desa yang mengalami krisis tenaga muda di sektor pertanian. Desa Cikarawang merupakan desa yang terletak di Kecamatan Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Pengaruhnyasebagai berikut: = 26,38: KK=0,456 tergolong kategori sedang. Studi penelitian ini didahului dengan timbulnya suatu permasalahan bahwa, adakah pengaruh globalisasi terhadap kenakalan remaja di desa Sidomukti . Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan ada nya pengaruh globalisasi terhadap kenakalan remaja . MONITOR Lebak – Wakil Menteri, Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Budi Arie Setiadi melakukan kunjungan perdana ke desa-desa. Itu dilakukan untuk memantau langsung kondisi desa dan pemanfaatan penggunaan dana desa yang dikucurkan cukup besar setiap tahunnya. Kunjungan perdana dilakukan di desa leuwiipuh dan Desa Berdasarkanuraian diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: Memberdayakan masyarakat dan kelembagaan di desa; dan 15) Mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup. 2. Tinjauan Umum Tentang Pemilihan Kepala Desa KomisiA DPRD Jombang Minta Inspektorat Turun ke Desa Sidokerto DOI 10.52022/jikm.v13i4.79 Corpus ID: 245685271; Pengaruh Pernikahan Dini terhadap Kesehatan Mental dan Fisik: Sistematik Review @article{Widyadhara2021PengaruhPD, title={Pengaruh Pernikahan Dini terhadap Kesehatan Mental dan Fisik: Sistematik Review}, author={Azarine Pandita Widyadhara and Tasya Meilani Putri}, journal={JURNAL ILMIAH 5 Penyakit Menular. Penyakit menular juga menjadi penyumbang terbesar masalah kesehatan di Indonesia. DBD, malaria, leptospirosis, flu babi, hingga HIV/AIDS adalah contoh penyakit menular yang sudah ‘akrab’ dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Bahkantak sedikit yang membuang di sejumlah sudut jalan sepi, membuat TPS ilegal, dan lebih buruk lagi membuangnya di jurang dan tepi sungai. Forum Komunikasi menyebut timbulan sampah saat ini sangat besar mencapai ton/hari di mana 60-70% adalah organik, 20-30% adalah non organik layak daur ulang, dan 10% residu. . Contoh Permasalahan Sosial Pemasalahan sosial muncul akibat adanya beragam jenis interaksi sosial dan adanya ketimpangan sosial yang ada di lingkungan masyarakat. Keberadaan masalah sosial dapat dipahami, dengan adanya suatu kondisi yang dapat meresahkan beberapa kelompok maupun masyarakat tertentu menyebabkan adanya tuntutan untu melakukan suatu perubahan dan menemukan solusi untuk menghentikan permasalahan tersebut. Pembahasan lebih lanjut pada artikel ini contoh permasalahan sosial di masyarakat dan solusinya. Permasalahan SosialPengertian Permasalahan SosialPengertian Permasalahan Sosial Menurut Para AhliFaktor Penyebab Permasalahan SosialSebarkan iniPosting terkait Penyebab masalah sosial pada umumnya yang ada di masyarakat, karena adanya rasa ketidaksesuaian antara keinginan dengan kenyataan yang ada di dalam lingkungan masyarakat, sehingga kondisi ini memunculkan beragam dinamika-dinamika yang mengancam dalam keteraturan sosial. Pengertian Permasalahan Sosial Permasalahan sosial adalah keadaan yang tidak kondusif yang terjadi di dalam lingkungan masyarakat, yang kemudian menimbulkan problematika/masalah segingga ditakutkan mengancam jalannya proses kehidupan yang sudah ada. Adapun yang dimakud dengan permasalahan sosial menurut para ahli, diantaranya adalah sebagai berikut; Martin S. Weinberg, Permasalahan sosial merupakan keadaan yang dianggap memiliki latar belakang yang bertentangan dengan nilai dan norma yang dijalani oleh masyarakat. Dampaknya adalah timbul proses perubahan sosial yang signifikan. Soerjono Soekanto, Menurut Soerjono, permasalahan sosial adalah ketidaksesuaian kehidupan dalam bermasyarakat akibat pengaruh kebudayaan yang terganggu. Akibatnya, permaslahan sosial dianggap sebagai keadaan yang menakutkan. Lesli, Permasalahan sosial adalah keadaan yang berpengaruh dalam kondisi kehidupan sosial akibat adanya masalah yang tidak diinginkan, sehingga membutuhkan upaya perwujudan solusi. Kartini Kartono, Menurut Kartini, permasalahan sosial merupakan situasi yang dapat mengganggu kestabilan kehidupan manusia. Situasi ini dianggap sebagai situasi yang menyimpang hingga akhirnya harus sesegera mungkin untuk dapat diselesaikan. Arnold Rose, Permasalahan sosial adalah situasi yang tidak diinginkan dan dianggap mempengaruhi pada keadaan masyarakat yang akhirnya kondisi terebut haruslah diberikan upaya untuk melakukan perubahan. Bulmer, Permasalahan sosial merupakan situasi dan kondisi yang tidak diinginkan oleh masyarakat karena adanya paradigma kesalahan sosial yang dianggap tidak wajar. Faktor Penyebab Permasalahan Sosial Adapun faktor penyebab permasalahan sosial adalah sebagai berikut Urbanisasi, Urbanisasi merupakan perpindahan individu dari daerah pedesaan menuju daerah perkotaan. Urbanisasi dapat menyebabkan perubahan besar pada sisi sosial, ekonomi dan perubahan lingkungan. Kemiskinan, Pengertian kemiskinan merupakan suatu kondisi masyarakat yang memiliki kekurangan materi dan finansial. Hal tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor yaitu sosial, ekonomi, dan politik. Kemiskinan dapat menyebabkan masyarakat kekurangan makanan, kelaparan, dan tidak mendapatkan fasilitas kesehatan yang semestinya dan juga pendidikan yang berkualitas. Ledakan penduduk, Ledakan penduduk merupakan salah satu faktor terjadinya permasalahan sosial. Over populations merupakan kondisi yang tidak diinginkan dalam masyarakat. Beberapa dampak negatif dari adanya ledakan penduduk adalah berkurangnya sumber daya alam. Diskriminasi gender, Pengertian diskriminasi gender merupakan keputusan rumah tangga yang sepenuhnya dibuat oleh laki-laki. Permasalahan ini lebih sulit untuk ditangani akibat masalah yang ada tidak terlihat secara kasat mata. Kurangnya pendidikan, Kurangnya pendidikan pada diri seseorang akan berdampak kepada generasi penerusnya dan perpengaruh ke beberapa aspek di dalam kehidupan masyarakat. Kurangnya perhatian terhadap remaja, Ketidakpedulian terhadap perkembangan remaja akan berdampak pada lingkungan sosial. Tindakantersebut seperti pencurian, pembunuhan, serta tindakan kriminalitas lainnya. Contoh Permasalahan Sosial Adapun untuk beragam contoh permasalahan sosial di masyarakat dalam kehidupan sehari-hari, berserta solusinya adalah sebagai berikut; Banyaknya anak yang putus sekolah akibat kemampuan ekonomi yang sangat kurang. Solusinya adalah memberikan masukan kepada pemerintah untuk memberikan pendidikan gratis kepada keluarga yang tidak mampu dalam segi finansial. Pembunuhan yang terjadi akibat terdesaknya kebutuhan ekonomi dan nekat melakukan pencurian. Solusinya adalah memberi pengarahan untuk mencari pekerjaan, atau memberikan bekal keterampilan untuk membuka usaha. Seorang anak bergabung dalam geng motor untuk melampiaskan rasa kesepiannya akibat kurang mendapatkan perhatian orang tua. Solusinya dengan adanya orang tua sudah seharusnya memberikan waktu luang untuk memperhatikan perkembangan psikis dari anak. Seorang perempuan menjadi korban pelecehan seksual oleh orang yang tidak bertanggung jawab di fasilitas umum. Solusinya adalah memberikan pendidikan seks pada anak sejak dini untuk menghindari adanya pelecehan seksual. Munculnya pemukiman liar akibat ketidakmerataan penduduk di suatu daerah. Solusinya adalah merelokasi penduduk pemukiman tersebut untuk tinggal di rumah susun yang sudah disediakan pemerintah. Banyaknya pengangguran di perkotaan akibat kurangnya lapangan pekerjaan. Solusinya adalah memberikan pelatihan untuk berwirausaha. Perceraian akibat perselingkuhan yang terjadi dalam keluarga. Solusi yang diberikan adalah meluangkan waktu untuk keluarga agar mencegah terjadinya perceraian. Penelantaran anak yang menjadi korban perceraian orang tua. Solusi yang bisa dilakukan adalah memediasi kedua orang tua agar tidak menelantarkan anak mereka. Kelaparan yang melanda beberapa daerah akibat distribusi bahan pangan tidak merata. Solusi yang ditawarkan adalah membangun infrastruktur untuk memperlancar distribusi bahan pangan. Pesta narkoba yang dilakukan oleh beberapa remaja untuk merayakan kelulusan. Solusi yang dilakukan adalah mengarahkan mereka tentang bahaya narkoba dan akibat yang ditimbulkan dari pemakaian narkoba. Aborsi yang dilakukan oleh remaja akibat pergaulan bebas. Solusi yang diberikan adalah memberi perhatian lebih kepada remaja tersebut agar tidak melakukan kesalahan tersebut. Penggusuran rumah warga untuk membebaskan lahan yang diklaim sebagai laha pmerintah. Solusi yang bisa dilakukan adalah memfasilitasi penduduk korban penggusuan utnuk menempati rumah susun. Tawuran antar pelajar dengan maksud menunjukkan siswa manakah yang paling kuat di daerah tersebut. Solusi yang bisa dilakukan adalah memberikan pengarahan agar melakukan kompetisi dalam bentuk prestasi. Kebiasaan masyarakat membuang sampah di sungai. Solusi yang bisa dilakukan adalah menyediakan tempat pembuangan sampah sementara di sekitar wilayah penduduk, serta memberikan penyuluhan akan bahayanya membuang sampah sembarangan. Munculnya tempat-tempat praktek prostitusi di beberapa wilayah. Solusi yang bisa dilakukan adalah memberikan penyuluhan agar penduduk lokasi terebut mencari pekerjaan yang lebih baik dan membrikan pembekalan terkait pelatihan kerja, serta melakukan relokasi terhadap tempat praktek prostitusi. Demikianlah penjelasan mengenai contoh permasalahan sosial di masyarakat. Semoga dengan adanya tulisan ini bisa menambah wawasan, juga menambah pengetahuan bagi segenap pembaca yang sedang mendalami serta mencari referensi mengenai permasalahan sosial’. Terima kasih. Cocoa is a pre-eminent commodity in Central Sulawesi Province. Cocoa farming has not experienced a significant increase in productivity due to lack of technological improvement efforts, limited partnerships resulting in low access of farmers to capital institutions, trading dominated by middlemen and owners of capital, and lack of extension support role in improving the competence, capacity, and interdependence of cocoa farmers to increase productivity and income. Those aspects indicate the importance of research on competence, the capacity of cocoa farmers leading to the interdependence of farmers on a filtering system, competitiveness and partnership as well as increasing the productivity of farmers through increasing farmers’ interdependence. This study aims to 1 identify the level of competence, capacity, and interdependence of cocoa farmers, 2 analyze the factors affecting the competence, capacity, and interdependence of cocoa farmers to produce quality cocoa, 3 analyze the influence of interdependence on farmer productivity cocoa, 4 to determine extension strategies in improving the competence, capacity, and interdependence of cocoa farmers. The research used survey design, was implemented in Central Sulawesi Province as the main center of cocoa production in Indonesia. Location of research were Donggala Regency of North Region, Sigi Regency of West Region, Poso Regency of Central Region and North Morowali Regency of Southeast Region. The research sample was 380 by fulfilling the statistical test requirement using Structural Equation Modeling SEM. In the research, selection of sample using multi-step random sampling. Determination of location and sample is as follows 1 two villages in each selected district are based on several criteria developing and geographically located village close to the district capital and villages far from the district capital, and 2 sample determination in each village using proportional random sampling. The results of this research are first, the competence of farmers is weak due to the weak role of extension, lack of innovation received by farmers and low formal education. The capacity of farmers is weak in organizing and in adapting to the environment due to the low competence of farmers. The interdependence of cocoa farmers in the low categories of good filter system competitiveness and partnership This is due to low capacity and institutional support, thus affecting the low level of farmer interdependence in filter system, competitiveness, and partnership. Second, the level of competence of weak cocoa farmers is influenced by the weakness of 1 intensity factor following nonformal education, 2 the motivation of farming development, 3 role of agriculture extension, and 4 institutional support. The dominant factors influencing the weakness of the cocoa farmers' capacity are 1 the motivation for the development of farming, 2 the traditional attachment, 3 the role of agricultural extension, 4 and the availability of innovation. The low level of interdependence of farmers is influenced by the weakness of 1 the level of formal education, 2 the intensity of nonformal education, 3 the role of agricultural extension, 4 the availability of innovation, 5 institutional support, 6 the competence level of farmers and 7 farmers' capacity level. Third, increasing the interdependence of farmers is a determinant factor in increasing the productivity of cocoa farming in Central Sulawesi Province. The decline in production and quality of dry beans can be overcome by increasing cocoa farmer interdependence. Low farmer interdependence affects the low productivity of tons per hectare per year is under the yield potential of 2 tons per hectare per year and income of Rp. this is below the minimum wage of Central Sulawesi Province of Rp. per month. Fourth, based on the results of the model of farmer interdependence in improving the productivity of cocoa farming, the formulation of strategies to increase interdependence is 1 the strategy of increasing the interdependence of farmers through improving the capacity of farmers and 2 the strategy of increasing the interdependence of farmers through institutional support. The strategies undertaken are a to develop a peasant group plan that is integrated with the extension program; b conducting consultation activities, technical meetings, field workshops and field meetings between farmers, industry and the private sector; c increase the use of compost and organic pesticides by farmers. Providing training by extension workers on how to use organic pesticides and organic fertilizers, and continuous intensive facilitation in order to improve the utilization of environmentally friendly technologies; d enhancing the role of farmer groups as collectors of cocoa beans; e cooperate with industrial and private institutions in the provision of adequate production, marketing and processing facilities for farmers; f develops the principal actors institutions as a concrete manifestation of the Law No. 16 of 2006 on Agricultural Extension System, Fisheries and Forestry in accordance with Article 19 paragraph 2, 3 and 4 that is the principal actors institution has a function as a forum for learning process, units of facilities and production facilities, production units, processing and marketing units, and supporting service units; g capacity and number of competent trainers on cocoa plants; h cooperate with credit guarantor for farmers. Cooperation undertaken in order to provide convenience for farmers in accessing capital so that farmers are able to provide the needs of production facilities to improve the quality of cocoa beans; i drafting regulations that support the development of cocoa farmer interdependence; j to assist the processing of dry cocoa beans into ready-to-eat products. fasilitas tidak barang2 kebutuhancara mengatasinya melaksanakan program transmigrasi,menciptakan lapangan kerja,tidAK membuang sampah sembarangan,dan lain2. Permasalahan di desa adalah sulitnya mendapatkan sarana,dan prasarana umum karena letaknya yang cukup jauh. cara mengatasinya memperbaiki insfrastruktur yang ada sehingga memudahkan dalam pencapainnya. permasalahan di kota adalah kemacetan serta polusi udara yang kian memburuk. cara memperbaikinya membatasi kepemilikan kendaraan pribadi, dan menambah ruang terbuka hijau. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berbicara seputar Dana Desa memang sangat menarik. Sejak tahun 2015 pemerintah pusat telah mengucurkan dana triliunan rupiah bagi semua desa di Indonesia. Nilainya sangat fantastis bukan saja ratusan juta bahkan mencapai miliaran rupiah untuk setiap desa. Banyak pihak tergila – gila mencalonkan diri sebagai calon Kepala Desa karena nilai Dana Desa yang begitu besar meskipun tidak memiliki kapabilitas untuk menjadi Kepala Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa memberikan kewenangan yang besar bagi desa dan masyarakatnya untuk menyelenggarakan pemerintahan dan mengelola pembangunan di desa. Dalam hal ini pemerintah sungguh berniat baik untuk memajukan negara dari pinggiran serta memperkecil kesenjangan antar wilayah. Apa itu Dana Desa?Secara sederhana dapat dikatakan bahwa Dana Desa adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa dan digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan, pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan dan pemberdayaan masyarakat di desa. Jelas bahwa dana desa dimaksudkan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan di desa bukan untuk membiayai kepentingan Kepala Desa dan keluarga atau perangkat. Dana Desa bukan dana Kepala Desa, bukan dana BPD bukan pula dana perangkat desa. Konsep ini harus dipahami secara baik dan benar oleh seluruh masyarakat terutama Kepala Desa dan perangkat serta BPD agar dana desa benar – benar dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat sesuai dengan ketentuan dan peraturan perundang – undangan yang Apa Tujuan Dana Desa? Dalam UU Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa, tujuan disalurkannya dana desa adalah sebagai bentuk komitmen negara dalam melindungi dan memberdayakan desa agar menjadi kuat, maju, mandiri dan demokratis. Dengan adanya Dana Desa, desa dapat menciptakan pembangunan dan pemberdayaan desa menuju masyarakat yang adil, makmur dan dari alokasi Dana Desa sendiri adalah1. mengatasi kemiskinan dan mengurangi kesenjangan, 2. meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran pembangunan di tingkat desa dan pemberdayaan masyarakat desa, 3. mendorong pembangunan infrastruktur pedesaan yang berlandaskan keadilan dan kearifan lokal, 4. meningkatkan pengamalan nilai-nilai keagamaan, sosial, budaya dalam rangka mewujudkan peningkatan kesejahteraan sosial, 5. meningkatkan pelayanan kepada masyarakat desa, 6. mendorong peningkatan keswadayaan dan gotong royong masyarakat desa, serta meningkatkan pendapatan desa dan masyarakat desa melalui Badan Usaha Milik Desa BUMDes. 1 2 Lihat Kebijakan Selengkapnya Desa, saat ini desa menjadi salah satu prioritas pembangunan negara. Melalui Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi, desa difasilitasi pendanaan untuk pengembangan desa yang lebih baik. Banyak diantaranya desa yang memakai dana desa harus memulai dari mana dalam membangun desa. Empat program prioritas desa,percepatan pembangunan desaSumber Kementerian Desa PDTT Dimulai dari mana mengembangkan desa? Pengembangan desa dimulai dengan mengetahui kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh desa. Untuk mengetahui kebutuhan kita perlu mengidentifikasi apa saja hal tersebut. Identifikasi merupakan salah satu kegiatan menemukenali, menentukan identitas dari orang, benda atau hal-hal lain termasuk diantaranya dapat dilakukan untuk potensi dan masalah yang ada di desa. Identifikasi ini dilakukan untuk mengenali dan mencatat potensi apa saja yang ada di desa dan permasalahan apa saja yang ada di desa. Ilustrasi identifikasiSumber Potensi merujuk pada segala sesuatu yang dapat mendukung pembangunan dan dapat dikembangkan kearah yang lebih baik, sedangkan permasalahan, merujuk pada segala sesuatu yang menghambat pembangunan dan pengembangan desa. Dari proses identifikasi potensi dan masalah kita dapat mengetahui kira-kira apa saja yang harus dilakukan untuk mengembangkan maupun menyelesaikan masalah yang ada di desa. Triple Bottom Line ConceptSumber Potensi dan masalah di sektor atau aspek mana saja yang perlu dilihat? Berdasarkan teori pembangunan dan pengembangan wilayah yang berkelanjutan kita perlu melihat pada 3 aspek utama triple bottom line yang melatarbelakangi pembangunan berkelanjutan yang ada di suatu wilayah, diantaranya adalah sebagai berikut Manusia/People Di desa, pembangunan tidak akan lepas dari pelaku pembangunan, yaitu manusia. Manusia menjadi peranan penting dalam sebuah pembangunan. Mengapa penting untuk di identifikasi? untuk mengembangkan sebuah potensi yang ada di desa, manusia perlu menjadi pertimbangan dalam pembangunan, apakah manusia atau masyarakatnya sudah siap dalam membangun desa? Atau sudahkah siap dalam menerima wisatawan asing yang akan mengunjungi desa tersebut? Apakah masyarakat sudah siap dalam merawat lingkungan untuk menjaga kelestarian wisata yang ada di desa? Pertanyaan-pertanyaan ini menjadi hal yang perlu dikenali baik dalam konteks potensi maupun permasalahan, sehingga dalam pembangunan sebuah wilayah kita perlu melihat kesiapan sumber daya manusia yang akan berpartisipasi dalam pembangunan desa. Lingkungan/ Planet Lingkungan menjadi salah satu faktor pembangunan selanjutnya yang perlu dilihat apakah ada permasalahan yang menjadi penghambat dalam pengembangan desa. Apa saja contohnya? Sebagai contoh Untuk mengembangkan potensi Curug Begawan di desa A, perlu adanya aksesibilitas atau jalan menuju ke tempat tersebut. Pertanyaannya adalah apakah jalan menuju objek wisata sudah terkonsep dan terbangun dengan baik? Dimulai dari mana pembangunan jalannya? Jalan mana yang menjadi prioritas? Dengan demikian kita mengetahui apa saja yang perlu dilakukan di sektor lingkungan. Contoh lain juga bisa dilihat pada lingkungan alam tercemar karena adanya dampak wisata yang sudah berjalan atau tidak? Terkadang juga wisatawan sering membuang sampah sembarangan dan akhirnya menurunkan nilai dari kualitas wisata alam yang akan dikembangkan? Siapa yang dirugikan? Tentu saja masyarakat yang memiliki dan yang akan mengembangkan wisata tersebut. Dengan adanya permasalahan tersebut kita bisa tahu solusi yang mungkin akan dilakukan jika tahu permasalahannya. Ekonomi/ Profit Sektor ekonomi penting dilihat dalam sebuah pembangunan desa. Jika sebuah pembangunan tidak melihat sektor ekonomi sebagai salah satu hal penting yang dipertimbangkan, maka pembangunan dan pengembangan wilayah tidak akan berjalan dengan baik dan cenderung akan berhenti. Contohnya adalah jika pengembangan Curug Begawan di desa A tidak memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat sekitar, rasa kepemilikan untuk merawat dan memperbaiki permasalahan yang ada di Curug Begawan akan menurun dan lama-kelamaan kegiatan wisata tersebut akan ditinggalkan masyarakat karena tidak memberikan profit demi kesejahteraan keluarga yang ada di masyarakat sekitar. Ekonomi dilihat dari sumber pendapatan baru atau pendukung. Jika pendapatan atau sumber ekonomi rusak Curug Begawan tentunya akan berpengaruh pada pemenuhan kebutuhan masyarakat. Masing-masing aspek yang dilihat manusia, lingkungan, ekonomi perlu dilakukan analisis dan menentukan prioritas, permasalahan di aspek mana saja yang menjadi perhatian dan utama dan menentukan serta berpengaruh dalam pembangunan dan pengembangan desa. Aspek atau sektor tersebutlah yang akan menjadi prioritas dalam penyelesaian dan pemenuhan pendanaan yang besar. Sehingga pengembangan desa dapat dilakukan. sebagai lembaga yang memiliki konsentrasi dalam pembangunan dan pengembangan desa dapat membantu para penggiat desa, pemerintahan desa, dan masyarakat yang ingin mengembangkan desa mewujudkan perencanaan dan pengembangan desa yang terpadu dan efektif. Mari Membangun Indonesia dari desa! PNG_Caritra